SOSOK GURU MASA DEPAN
Pendidikan
adalah salah satu cara untuk mempertahankan dan memajukan suatu bangsa. Pendidikan
menjadi dasar untuk mempersiapkan masa depan yang gemilang yaitu dapat
membangun karakter dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik dalam kehidupan
dan pergaulan sebagai anggota masyarakat, serta dapat memaksimalkan potensi dan
bakat yang dimiliki setiap individu. Dalam dunia pendidikan guru memiliki peranan
penting untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, saya
ingin ikut andil dalam memajukan pendidikan suatu bangsa.
Motivasi
saya untuk menjadi seorang guru adalah terlihat dari profesi guru yang sangat
mulia. Dalam hal ini seorang guru tanpa pamrih secara profesional mendidik,
mengajarkan, membimbing, melatih suatu ilmu, memberikan penilaian, serta
melakukan evaluasi kepada peserta didik untuk mengetahui kemampuannya memahami
suatu ilmu yang telah dipelajari. Selain itu, saya juga ingin turut andil dalam
mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia yang tidak hanya cerdas
secara intelektualnya, tetapi juga diiringi dengan pendidikan karakternya.
Dalam hal ini seorang guru memiliki peran untuk mendidik dan membangun karakter
pribadi peserta didik yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di
tengah-tengah masyarakat sehingga dapat menjadi manusia yang bermanfaat bagi
diri sendiri dan lingkungannya.
Perjalanan
saya untuk menjadi guru tentunya tidak lepas dari sosok guru idola. Saya mempunyai
sosok guru idola bernama Bu Ani Dwi. Beliau adalah guru matematika saat saya
masih duduk di bangku SMA kelas X. Saya mengidolakan Bu Ani karena beliau
adalah guru yang sangat ceria, sabar, namun tegas dalam mengajar. Pelajaran
matematika terkadang menjadi pelajaran yang sangat ditakuti. Namun, saat
mengajar Bu Ani selalu bisa menghidupkan suasana kelas agar proses pembelajaran
berjalan menyenangkan, misalnya memasukkan permainan ke dalam suatu materi. Bu
Ani Dwi juga seorang guru yang selalu memotivasi siswanya agar selalu percaya
diri dengan kemampuannya. Kata motivasi yang sampai sekarang saya ingat adalah “You
can if you think you can” yang mempunyai arti “kamu bisa jika kamu berpikir
bahwa kamu bisa.” Motivasi tersebut selalu saya ingat agar selalu semangat dan
tidak pernah menyerah, karena saya meyakini bahwa tidak ada keinginan atau
impian yang bisa kita raih tanpa usaha dan kerja keras. Selain mengidolakan
guru, saya juga mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang menjadi
pengalaman yang sangat bermakna dalam hidup saya untuk menjadi guru
profesional, karena didalamnya penuh pembelajaran dan refleksi. Melalui program
ini, banyak hal yang membuat saya semakin memahami esensi menjadi seorang guru
yang bukan hanya sekadar mengajar, tetapi juga mendidik, membimbing, serta
dapat menginspirasi bagi peserta didik.
Dalam
mendalami mata kuliah filosofi pendidikan saya merasa sangat terbantu untuk
mendapatkan gambaran tentang sosok guru di masa depan. Sosok guru masa depan
yang diajarkan dalam mata kuliah ini mengadopsi pemikiran Ki Hadjar Dewantara
sebagai Bapak Pendidikan Nasional.
Ki
Hadjar Dewantara mengemukakan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun
semua kodrat yang ada pada anak, sehingga mereka mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota
masyarakat. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator yang
menuntun berkembangnya kekuatan kodrat yang ada, agar dapat memperbaiki lakunya
bukan dasarnya hidup. Untuk mencapai tujuan ini, dapat diwujudkan dengan
pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan
yang memberi kebebasan kepada anak didik dalam proses pembelajaran yang sesuai
dengan minat, bakat, dan potensi alamiah yang dimiliki. Terwujudnya pendidikan
yang memerdekakan tentunya tidak akan pernah lepas dari peranan seorang pendidik
yaitu guru. Sesuai dengan pimikiran Ki Hadjar Dewantara, di masa depan nantinya
saya ingin menjadi guru yang dapat memerdekakan peserta didik.
Guru
yang memerdekakan peserta didik adalah guru yang memberikan kebebasan kepada peserta
didik untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang ada dalam
dirinya. Guru harus menjadi pendamping dan memberi tuntunan agar peserta didik
tidak kehilangan arah. Sehingga sebagai seorang pendidik harus dapat menerapkan
pendidikan yang memerdekakan peserta didik. Berikut adalah beberapa hal yang
bisa dilakukan oleh guru untuk memerdekakan peserta didik sebagai perwujudan
sosok guru di masa depan yaitu:
1. Memberikan
akses pendidikan yang adil kepada semua peserta didik tanpa memandang latar
belakang sosial, ekonomi, ataupun budaya.
2. Guru
harus mengetahui kemampuan awal peserta didik untuk menentukan strategi
pembelajaran yang tepat, sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar
sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik.
3. Memberikan
variasi kegiatan dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan proses pembelajaran
guru tidak hanya menggunakan satu model, media, atau metode pembelajaran.
Namun, harus divariasikan untuk meningkatkan rasa semangat dan motivasi peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran.
4. Memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mencari informasi dalam pemecahan suatu
masalah. Dalam hal ini saat guru memberikan pertanyaan, maka guru harus
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk sejenak berpikir mengenai
jawaban dari pertanyaan tersebut. Apabila peserta didik tidak mengerti, maka
guru membimbing untuk menemukan jawabannya. Jadi, guru tidak langsung menjawab
pertanyaannya sendiri melainkan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk berpikir untuk menemukan jawaban yang tepat.
5. Memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi dalam
proses belajar. Sehingga dapat memaksimalkan bakat ataupun minat yang tumbuh
dalam dirinya.
6. Memberikan
refleksi/ umpan balik. Dalam proses pembelajaran situasi di kelas tidak hanya
dikuasi oleh pendidik. Peserta didik yang belum memahami materi diberikan
kesempatan untuk bertanya. Refleksi/ umpan balik dari peserta didik dapat
menjadi petunjuk pendidik tentang kemampuan peserta didik dalam memahami
materi. Selain itu, peserta didik juga diberikan kesempatan untuk mengkritik
dan memberikan saran apabila penyampaian materi yang disampaikan guru kurang
tepat.
Comments
Post a Comment