Menjadi Guru yang Memerdekakan Siswa
Pendidikan adalah salah satu cara untuk mempertahankan dan memajukan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas akan menciptakan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan keterampilan yang baik, sehingga dapat membuat suatu bangsa menjadi maju. Sebaliknya, apabila kualitas pendidikan suatu negara rendah hal yang akan terjadi adalah negara tersebut tidak dapat berkembang. Pendidikan menjadi dasar untuk mempersiapkan masa depan yang gemilang yaitu dapat membangun karakter dan kepribadian seseorang menjadi lebih baik dalam kehidupan dan pergaulan sebagai anggota masyarakat, serta dapat memaksimalkan potensi dan bakat yang dimiliki setiap individu.
Ki Hadjar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Indonesia mengemukakan bahwa tujuan dari pendidikan adalah menuntun semua kodrat yang ada pada anak, sehingga mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Dalam hal ini peran pendidik hanya sebagai fasilitator yang menuntun berkembangnya kekuatan kodrat yang ada, agar dapat memperbaiki lakunya bukan dasarnya hidup. Untuk mencapai tujuan ini, dapat diwujudkan dengan pendidikan yang memerdekakan. Pendidikan yang memerdekakan adalah pendidikan yang memberi kebebasan kepada anak didik dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan minat, bakat, dan potensi alamiah yang dimiliki. Terwujudnya pendidikan yang memerdekakan tentunya tidak akan pernah lepas dari peranan seorang pendidik yaitu guru. Guru yang memerdekakan siswa adalah guru yang memberikan kebebasan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan minat, bakat, dan potensi yang ada dalam dirinya. Guru harus menjadi pendamping dan memberi tuntunan agar siswa tidak kehilangan arah. Sehingga sebagai seorang pendidik harus dapat menerapkan pendidikan yang memerdekakan siswa. Berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan oleh guru untuk memerdekakan siswa.
- Memberikan akses pendidikan yang adil kepada semua siswa tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, ataupun budaya.
- Guru harus mengetahui kemampuan awal siswa untuk menentukan strategi pembelajaran yang tepat, sehingga proses pembelajaran akan berjalan lancar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa.
- Memberikan variasi kegiatan dalam proses pembelajaran. Dalam kegiatan proses pembelajaran guru tidak hanya menggunakan satu model atau metode pembelajaran. Namun, harus divariasikan untuk meningkatkan rasa semangat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
- Menggunakan media saat kegiatan pembelajaran. Konsep-konsep yang bersifat abstrak akan sulit dimengerti oleh siswa tanpa menggunakan bantuan media pembelajaran. Sehingga hal yang akan terjadi adalah saat guru selesai menjelaskan materi, siswa tidak memahami mengenai materi yang diberikan. Media yang digunakan juga harus sesuai dengan materi yang diajarkan. Penggunaan media pembelajaran yang tepat dan kreatif akan menumbuhkan semangat, motivasi, dan membantu siswa dalam memahami materi yang diajarkan.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari informasi dalam pemecahan suatu masalah. Dalam hal ini saat guru memberikan pertanyaan, maka guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk sejenak berpikir mengenai jawaban dari pertanyaan tersebut. Apabila siswa tidak mengerti, maka guru membimbing untuk menemukan jawabannya. Jadi, guru tidak langsung menjawab pertanyaannya sendiri melainkan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir untuk menemukan jawaban yang tepat.
- Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi siswa dalam proses belajar. Sehingga dapat memaksimalkan bakat ataupun minat yang tumbuh dalam dirinya.
- Memberikan refleksi/ umpan balik dari siswa. Dalam proses pembelajaran situasi di kelas tidak hanya dikuasi oleh pendidik. Siswa yang belum memahami materi diberikan kesempatan untuk bertanya. Refleksi/ umpan balik dari siswa dapat menjadi petunjuk pendidik tentang kemampuan siswa dalam memahami materi. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk mengkritik dan memberikan saran apabila penyampaian materi yang disampaikan guru kurang tepat.
Comments
Post a Comment