MELEPASKAN “BELENGGU” PADA PENDIDIKAN INDONESIA SEBAGAI UPAYA MEWUJUDKAN PENDIDIKAN YANG MERDEKA

 

            Sebagai seorang guru yang profesional, langkah awal dalam melepaskan ‘belenggu’ pada pendidikan Indonesia sebagai upaya mewujudkan pendidikan yang memerdekakan peserta didik adalah dengan melaksanakan kurikulum yang berkualitas, proses pembelajaran berpusat pada peserta didik, dan mengembangkan kreativitas peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan implementasi kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka dapat menjadikan peserta didik dalam hal belajar dan pembelajaran dilakukan berpusat pada peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengembangkan bakat dan minatnya tanpa adanya tekanan. Selain itu, sekolah merupakan tempat atau wadah yang paling tepat bagi peserta didik untuk mendapatkan pembelajaran yang memuat nilai-nilai merdeka yaitu dengan pengenalan dan penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam kegiatan di sekolah dapat menanamkan sikap yang sesuai dengan kebudayan nasional yang menjadi cita-cita bangsa.

            Sebagai seorang guru, kita perlu melepaskan diri dari ‘belenggu’ praktik-praktik pendidikan yang belum memerdekakan peserta didik agar dapat melaksanakan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik, sehingga kemampuan dan bakat yang dimiliki peserta didik dapat berkembang dengan baik dengan cara yang merdeka tanpa adanya paksaan atau tekanan dan dapat bermanfaat bagi dirinya, lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.

Dilihat dari peta jalan pendidikan Indonesia dapat memberikan gambaran yang cukup jelas tentang arah dan tujuan pendidikan Indonesia di masa depan. Berikut beberapa prediksi utama berdasarkan peta jalan pendidikan Indonesia:

1.     Digitalisasi pendidikan, berarti adanya peningkatan yang signifikan dalam penggunaan teknologi digital di sekolah-sekolah.

2.     Peningkatan kualitas guru, berarti program pelatihan dan pengembangan profesional untuk guru akan ditingkatkan. Hal ini memiliki tujuan untuk memastikan bahwa guru memiliki keterampilan yang diperlukan untuk mengajar di era digital dan dapat memberikan pendidikan yang berkualitas tinggi.

3.     Pendidikan karakter, berrati pendidikan fokus pada pengembangan karakter siswa melalui konsep “Pelajar Pancasila” yang menekankan nilai-nilai seperti gotong royong, integritas, serta kemandirian.

4.     Akses pendidikan lebih merata, berarti upaya untuk mengurangi kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan akan terus terjadi peningkatan teruatam pembangungan infrastuktur pendidikan di daerah-daerah terpencil.

5.     Kolaborasi dengan industry, berarti aka nada lebih banyak kolaborasi antara institusi pendidikan dan industry untuk memastikan bahwa kurikulum yang diajarkan di sekolah-sekolah relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

Berdasarkan prediksi-prediksi tersebut, diharapkan pendidikan di Indonesia akan menjadi lebih inklusif, adabtif, dan berkualitas tinggi untuk mempersiapkan generasi muda dalam menghadapi segala tantangan di masa depan.

Comments

Popular posts from this blog

Perjalanan Pendidikan Indonesia dari Zaman Kolonial sampai Sekarang serta Harapan di Masa Depan untuk Kemajuan Pendidikan Indonesia

Identitas Manusia Indonesia dan Implementasinya dalam Rancangan Pembelajaran untuk Calon Guru Profesional

SAYA SOSOK GURU IDEAL DI MASA DEPAN